5 Fakta Phantom Vibration Syndrome, Merasakan Ilusi Getaran Ponsel

09.59 Anis Dianissa 0 Comments



Seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, ponsel kini tidak lagi dianggap sebagai barang mewah namun lebih sebagai kebutuhan. Mulai dari fungsi dasar seperti menelpon atau mengirim pesan hingga fungsi tambahan seperti bermain games, semua dapat dilakukan melalui ponsel. Maka wajar saja apabila ponsel menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari generasi masa kini.

Namun, kamu perlu waspada nih! Pasalnya penggunaan ponsel yang berlebihan bisa memicu terjadinya Phantom Vibration Syndrome, kondisi dimana pengguna ponsel merasakan getaran atau dering dari ponsel yang sebetulnya tidak ada. Simak ulasan berikut untuk mengenal lebih jauh tentang sindrom unik ini!


1. 9 dari 10 orang pernah mengalami Phantom Vibration Syndrome

Sumber : pixabay/StartupStockPhotos

Istilah Phantom Vibration Syndrome mungkin masih asing bagi sebagian besar orang. Namun ternyata banyak yang sudah pernah mengalami sindrom halusinasi ini.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior menemukan sebanyak 89 persen atau sekitar 9 dari 10 mahasiswa di Amerika Serikat pernah mengalami Phantom Vibration Syndrome. Kondisi ini mereka alami antara satu sampai lima bulan setelah memiliki ponsel. Bahkan 40 persen penderita mengalami sindrom ini paling tidak seminggu sekali. Studi lain pada mahasiswa kedokteran di India bagian barat juga menunjukan prevalensi yang cukup tinggi dimana 6 dari 10 orang pernah mengalami Phantom Vibration Syndrome selama masa magang.


2. Tingkat stres menjadi salah satu pemicu

Sumber : pixabay/nastya_gepp

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Phantom Vibration Syndrome diantaranya penggunaan mode getar pada ponsel, jumlah telepon atau pesan masuk pada ponsel setiap harinya, serta durasi penggunaan ponsel. Tingginya penggunaan ponsel dapat memicu reaksi psikologis seperti khawatir, stres, dan depresi yang berakibat meningkatnya sensitivitas dan kecenderungan untuk salah tafsir terhadap rangsangan sensorik atau getaran.

Sederhananya, semakin sering ponselmu bergetar atau berdering maka semakin besar kemungkinan kamu mengalami 'halusinasi' getar maupun bunyi dari ponsel karena kamu merasa khawatir. Salah satu peneliti Phantom Vibration Syndrome, Dr. Robert Rosenberger dari Georgia Institute of Technology mengatakan bahwa sindrom ini terjadi karena perkembangan teknologi, seperti email dan pesan teks, membuat kita siaga sepanjang waktu sehingga mengakibatkan stres.


3. Halusinasi getar lebih sering terjadi pada pria

Sumber : pixabay.com/ThorstenF

Phantom Vibration Syndrome dapat berupa halusinasi getar maupun halusinasi bunyi dari ponsel. Studi terbaru yang dipublikasikan dalam Asian Journal of Psychiatry menunjukan prevalensi halusinasi getar pada pria sebanyak 55,9 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita dengan 54,7 persen. Sementara untuk halusinasi bunyi cenderung lebih sering dialami wanita yaitu sebanyak 57,1 persen.


4. Remaja dan dewasa muda merupakan kelompok rentan 

Sumber : pixabay/ghcassel

Mengingat penggunaan ponsel cenderung lebih tinggi pada kelompok usia muda dibandingkan kelompok usia tua, maka wajar apabila Phantom Vibration Syndrome lebih sering dialami oleh remaja dan orang dewasa muda. Terlebih ketika orang tersebut mengalami ketergantungan ponsel atau bidang pekerjaannya menuntut ponsel untuk terus siaga.


5. Phantom Vibration Syndrome sebagai tanda kelelahan bekerja

Sumber : pixabay/StockSnap

Phantom Vibration Syndrome diketahui sebagai salah satu tanda kamu mengalami occupational burnout atau kelelahan kerja jangka panjang. Sindrom ini seringkali terjadi pada profesi yang menuntut kesiagaan seperti dokter dan perawat maupun profesi lain di bidang pelayanan dan jasa dimana pekerjaanmu menuntut penggunaan ponsel yang intens.

Nah, apakah kamu pernah mengalami Phantom Vibration Syndrome ini? Jika ya, mungkin kamu harus mulai mempertimbangkan untuk mengurangi intensitas penggunaan ponsel. Jika tidak, kamu tetap perlu menjaga kesehatan dengan bijak menggunakan ponsel.


***

0 komentar: