7 Hal Ini Pasti Akan Kamu Alami Kalau Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat UNDIP

14.47 Anis Dianissa 16 Comments

Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Tembalang

Tes masuk perguruan tinggi telah usai. Kamu yang sejak awal menjadikan jurusan kesehatan masyarakat sebagai pilihan utama pastinya senang dong bisa lulus. Jadi kamu mulai kepo tentang apa saja yang dipelajari di jurusan ini, bagaimana suasana belajarnya, apakah kamu bisa menjalani perkuliahannya dengan baik nantinya, dan sebagainya. Tapi bagi kamu yang memilih jurusan kesehatan masyarakat sebagai cadangan saja dan akhirnya nggak tahu apa-apa tentang jurusan ini, here's the answer! Disini saya akan berbagai informasi dan pengalaman selama berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro, salah satu FKM terbaik di Indonesia bersama dengan FKM UI, FKM Unair, dan FKM Unhas.


1. Awal masuk kuliah pasti belum mulai belajar? BIG NO!

Belajar di Hari Pertama Kuliah via pixabay.com

Kuliah itu beda sama SMA yang kalau awal tahun ajaran baru guru-gurunya belum mulai masuk kelas. Mungkin di semester 1 masih kayak gitu karena hari pertama biasanya dipakai untuk pemilihan komting dan kormat. Tapi di semester-semester berikutnya, pemilihan komting kormat bisa menyusul. Dosen yang rajin biasanya sudah memulai pelajaran sejak hari pertama kuliah!

Setiap awal semester, dosen akan menyampaikan kontrak kuliah sebelum memulai materi. Kontrak kuliah berisi daftar materi yang akan dipelajari selama satu semester ke depan, sistem penilaiannya seperti apa, dan peraturan yang diajukan oleh dosen mata kuliah, misalnya toleransi keterlambatan maksimal 15 menit. Kalau penjelasan tentang kontrak kuliahnya sudah selesai dan semua mahasiswa setuju dengan peraturan selama belajar mata kuliah tersebut, langsung deh tancap gas, belajar materi pertama untuk semester tersebut.

2. Komting dan Kormat

Ketika kuliah, istilah ketua kelas diganti dengan Komting (Komando Tingkat). Komting ini terbagi 2, ada komting kelas dan komting angkatan. Komting angkatan banyak berperan dalam kegiatan yang butuh koordinasi seangkatan, misalnya ketika Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pra-Dasar (LKMMPD) di awal kuliah, sedangkan komting kelas tugasnya sama seperti ketua kelas.

Namun terkait koordinasi dengan dosen per mata kuliah akan menjadi tanggung jawab Kormat (Koordinator Mata Kuliah). Biasanya sih satu mata kuliah akan diurus oleh 2 orang kormat. Selain menghubungi dosen sehari sebelum mata kuliah dilaksanakan, tugas kormat juga adalah mengurus absensi mata kuliah, mengkoordinir pengumpulan tugas individu maupun kelompok yang akan diserahkan kepada dosen dan menjadi penghubung antara mahasiswa dengan dosen apabila ada hal yang tidak dimengerti terkait tugas kuliah. Keuntungan menjadi kormat adalah kamu jadi lebih dikenal dosen dibandingkan mahasiswa lainnya. Malah terkadang ada dosen yang pasti memberikan nilai A kepada mahasiswa yang menjadi kormat. Tapi, sebagai kormat kamu juga harus menjalin hubungan yang baik dengan dosen mata kuliah tersebut. Karena sebagai perpanjangan tangan dari dosen, kalau ada masalah misalnya misscom terkait jadwal kuliah, anak satu kelas bisa kena imbasnya. Selain nggak enak sama dosennya, kamu juga harus siap ditimpukin anak sekelas. Wkwkwk. Becanda ding! :D


3. Mata Kuliah

Di Semester 1 kamu masih akan belajar pelajaran umum seperti Pendidikan Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Olahraga. Kamu juga akan diperkenalkan mata kuliah dasar tentang kesehatan masyarakat sebagai berikut :

  • Ilmu Kesehatan Masyarakat : Pengenalan Ilmu Kesehatan Masyarakat, mulai dari sejarah, fokus ilmunya, program-program pelayanan kesehatan masyarakat, paradigma sehat, dll
  • Etika Kesehatan Masyarakat : Belajar tentang teori-teori etika dan kode etik profesi kesehatan masyarakat
  • Biomedik Dasar : Kamu bakal ketemu lagi dengan biologi, terutama sistem metabolisme tubuh (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem urinarius, sistem pernapasan) dan biologi molekuler (DNA, elektrolit, struktur karbohidrat dan protein, enzim)
  • Agen Penyakit : Belajar tentang penyebab penyakit, mulai dari agen biologis (virus, bakteri, cacing), agen kimia seperti pestisida, dan agen fisika seperti bunyi, pencahayaan, dan radiasi
Di semester-semester berikutnya kamu akan memperdalam ilmu kesehatan masyarakat baik di bidang kesehatan lingkungan, ilmu gizi, manajemen kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, keselamatan kerja, dan sebagainya. Kalau ada yang berpikir kuliah di jurusan kesehatan masyarakat artinya kamu sudah bebas dari pelajaran matematika, maka kamu salah besar! Kamu masih akan bertemu dengan pelajaran statistika, terutama statistika di bidang kesehatan, karena ilmu tersebut akan digunakan ketika menyusun skripsi.


NB : Mata kuliah yang saya jelaskan disini adalah update tahun 2013, dan sepertinya ada perubahan kurikulum beberapa tahun belakangan. Tapi pelajarannya pasti nggak jauh-jauh dari itu kok.


4. Tugas Kelompok Tiada Akhir


Kerja Kelompok via pexels.com

Sebagai seorang ahli kesehatan masyarakat, kamu tentu tidak bisa bekerja sendirian untuk memecahkan suatu persoalan kesehatan masyarakat di lapangan. Kamu butuh kerja sama tim. Karena itulah, sejak awal semester, selain tugas individu, mahasiswa akan mulai diberikan tugas kelompok untuk melatih kemampuan bekerja sama, memecahkan persoalan di lapangan, dan saling kooperatif. Biasanya sih di awal-awal semester tugas kelompoknya itu paling bikin makalah trus dipresentasikan. Kadang-kadang kamu harus turun lapangan untuk project base learning dari mata kuliah tertentu. Disinilah kamu akan rajin pakai aplikasi GPS atau memberanikan diri nanyain arah ke orang sekitar padahal biasanya nyapa orang yang dikenal aja masih jaim :D



Tugas kelompok yang mengharuskan kamu turun lapangan akan mencapai puncaknya di semester 5. Semua mata kuliahnya berfokus pada isu terkini kesehatan masyarakat. Jadi selama satu semester kamu akan lebih sering terjun ke lapangan daripada belajar di kelas bareng dosen. Setiap mata kuliah akan mengharuskan mahasiswa menyelesaikan suatu project dimana mereka harus mencari sendiri masalah kesehatan masyarakatnya apa di wilayah tertentu, trus mencari tahu penyebabnya kenapa, dan bagaimana solusinya. Inilah masa dimana jadwal kerja kelompok, terjun lapangan, dan aktivitas organisasi saling bertabrakan, karena itu butuh manajemen waktu yang baik dan pengaturan prioritas. Kalau nggak, kamu bakal keteteran.

5. Peminatan

Di semester 6, kamu akan mulai mendalami ilmu kesehatan masyarakat sesuai peminatan masing-masing. Kamu akan pisah kelas dengan temen-temen dari semester 1-5 dan menempati kelas baru di peminatan. Di FKM Undip terdapat 9 peminatan dengan warna seragam yang berbeda.


  • Gizi Kesehatan Masyarakat : Hijau tosca dengan list merah
  • Kesehatan Lingkungan : Biru
  • Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) : Hitam
  • Epidemiologi dan Penyakit Tropik : Merah dengan list kuning
  • Entomologi : Abu-abu
  • Biostatistik dan Ilmu Kependudukan : Cokelat tanah
  • Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) : Hitam dengan list orange

Kelas peminatan yang akan kamu masuki disesuaikan dengan pilihan peminatan yang diinginkan (Pilihan 1 dan pilihan 2), nilai mata kuliah yang berhubungan dengan peminatan tersebut, dan kuota setiap peminatan. Kamu akan belajar di kelas peminatan ini sejak memasuki semester 6 hingga kamu lulus. Judul skripsi juga disesuikan dengan peminatan masing-masing. Di saat memilih peminatan inilah mahasiswa suka galau. Ada yang galau karena belum tahu passionnya di bidang apa. Ada yang galau karena sudah tahu passionnya apa tapi nilainya ternyata mepet. Tapi ada juga yang sejak awal kuliah sudah tahu mau masuk peminatan mana. Apapun peminatan yang kamu pilih, belajarlah dengan sepenuh hati agar ilmunya berguna bagi orang lain dan lingkungan sekitar.


6. KKN Life

KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Undip umumnya terbagi menjadi 3 jenis yaitu : KKN Reguler, KKN Tematik Dosen, dan KKN Tematik Posdaya. KKN Regular dilaksanakan 2 kali setahun di bulan Januari (Periode I) dan Agustus (Periode II). Mahasiswa FKM Undip biasanya mengikuti KKN Periode I. KKN Reguler ini adalah KKN yang umumnya dilalui mahasiswa dimana kamu akan menginap sebulan penuh di lokasi KKN. Untuk KKN Tematik, baik Tematik Dosen maupun Posdaya, keuntungannya adalah kamu hanya akan berangkat ke lokasi setiap weekend (Jumat-Minggu), nggak menginap sebulan penuh. Tapi, kamu harus pinter mengatur waktu karena KKN tematik dilaksanakan di tengah-tengah tahun ajaran. Jadi Senin-Jumat kuliah seperti biasanya dengan segala tugas, praktikum dan rapat yang harus kalian hadiri, kemudian Jumat sore-Minggu kamu stay di lokasi KKN dan mengerjakan tugas-tugas KKN. Butuh tenaga esktra sih, tapi enaknya adalah kamu bisa santai-santai liburan ketika anak-anak lain lagi ikut KKN Reguler sebulan penuh pada Januari dan Agustus - yang biasanya bertepatan dengan liburan semester. 

Perbedaan KKN Tematik Dosen dan KKN Tematik Posdaya adalah pada program yang dijalankan. Pada KKN Tematik Dosen, mahasiswa bertugas untuk membantu penelitian dosen yang lolos mendapatkan dana hibah Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi). Kalau di KKN Tematik Posdaya, mahasiswa punya program individu dan kelompok yang difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang ada lokasi KKN. Peserta KKN Tematik Posdaya akan diseleksi melalui seleksi berkas dan wawancara secara langsung oleh dosen LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Undip. Nah, kenapa sih KKN Tematik Dosen dan Posdaya itu harus diseleksi? Kenapa nggak kayak KKN Reguler yang langsung ikut aja? Itu semua karena KKN jenis ini sifatnya dibiayai! Jadi nanti setiap kelompok diberikan dana dari dosen pelaksana KKN (untuk KKN Tematik Dosen) maupun LPPM (untuk KKN Tematik Posdaya) untuk pelaksanaan program kalian di lapangan. Lumayan kan? *aku cinta gratisan* Wkwkwk

7. Semester Akhir, Masa Dimana yang Pintar Belum Tentu Lulus Duluan

Fokus Menyelesaikan Skripsi via pexels.com

Why? Karena skripsi yang akan kamu kerjakan itu bisa cepat selesai atau nggak tergantung pada 2 faktor : Mahasiswa dan Dosen. Mahasiswa yang dapat dosen pembimbing yang nggak neko-neko, biasanya revisi cuma 2-3 kali udah bisa seminar proposal. FYI, di FKM Undip tahap pengerjaan skrisinya itu dimulai dengan Seminar Proposal → Penelitian → Seminar Hasil → Sidang Skripsi. Konsultasi dengan dosen pembimbing dilakukan sejak sebelum seminar proposal sampai sebelum sidang. Setelah sidang kalian akan bimbingan dengan dosen penguji. Nah, untuk mahasiswa yang dapat dosen perfectionist, kamu harus bolak-balik bimbingan dan revisi berkali-kali baru bisa seminar proposal. Entah kerjaanmu itu udah bagus atau masih kurang, revisian pasti sama seringnya. Itu karena tipe dosen seperti ini akan membuat kamu mengeluarkan kemampuan terbaikmu, kerjain skripsinya jadi nggak setengah-setengah. Ketika skripsi udah kelar, baru deh kamu sadar betapa beruntungnya punya dosen pembimbing seperti ini karena ilmu yang kamu dapat jauh lebih banyak. Tapi, nggak enaknya adalah, kamu bisa aja lulus  sedikit lebih lama dari teman-teman yang lain. Misalnya nih, dengan asumsi tingkat kerajinan yang kamu miliki, harusnya kamu bisa diwisuda bulan Agustus, tapi nyatanya kamu harus ikut wisuda Oktober. Gitu deh perbedaanya. 

Satu lagi point penting yang harus diingat bahwa FKM Undip adalah salah satu dari 4 FKM terbaik di Indonesia. Jadi, dosen pembimbing kan juga nggak bakal asal ngelulusin kalau dirasa skripsimu memang belum layak. Karena itulah, revisi berkali-kali adalah hal yang wajar. Bukan karena kamu kurang pintar, tapi kamu dianggap masih bisa mengerjakan lebih baik lagi dan meningkatkan standar skripsi kamu. Yang paling penting adalah jangan patah semangat. :)

Baca juga : Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat : "Kami Bukan Calon Dokter, Perawat, atau Bidan!"

Nah, itulah tadi sekilas gambaran kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Kalau readers masih penasaran, bisa langsung tanya author via Facebook/ Twitter/ Instagram dengan cara klik icon sosmed yang tertera di header blog ini. Selamat menuntut ilmu ya! :)



***

16 komentar:

Teruntuk Diponegoro Muda, 7 Hal Ini Perlu Kamu Tahu tentang Universitas Diponegoro Semarang

23.33 Anis Dianissa 5 Comments



Memasuki area kampus Undip Tembalang
Tak terasa masa perkuliahan semester baru akan segera dimulai. Kamu yang sudah diterima menjadi mahasiswa baru di Universitas Diponegoro – biasa disebut “Diponegoro Muda” – tentunya harus mempersiapkan diri. Mulai dari mencari kos-kosan, mengenal lingkungan sekitar kampus seperti dimana tempat makan, toko alat tulis, tempat fotocopy, dan lainnya. Kamu juga harus mempersiapkan diri untuk masa orientasi kampus. Namun yang tak kalah penting adalah kamu harus mengenal perguruan tinggi tempat kamu belajar. Sebagai mahasiswa baru, paling nggak kamu harus tahu dong seperti apa sih kampus yang akan sering kamu datangi ini. Karena itulah, saya mau sedikit sharing apa yang saya ketahui tentang Universitas Diponegoro, kampus yang juga menjadi tempat saya belajar selama 4 tahun terakhir ini. Let’s check it out!

1. Undip Tembalang dan Undip Pleburan


Universitas Diponegoro membuka perkuliahan untuk D3, S1, S2, dan bahkan S3. Gedung perkuliahan untuk S1 dan sebagian D3 adalah di Kampus Undip Tembalang yang berada di Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kampus Undip Tembalang juga biasa disebut “Undip atas” karena letaknya berada di Kota Semarang “atas”. Julukan tersebut digunakan oleh masyarakat Kota Semarang karena posisi geografisnya yang memang lebih tinggi daripada wilayah lainnya. Sementara perkuliahan S2, S3, dan sebagian lagi jurusan D3 dilakukan di kampus Undip Pleburan di wilayah “Semarang bawah”. Undip Pleburan atau Undip “bawah” berada di Jl. Imam Bardjo, Pleburan, Kota Semarang, dekat dengan pusat kota.

2. Akreditasi dan Peringkat Universitas


Sejak tahun 2013, Universitas Diponegoro sudah terakreditasi A berdasarkan SK No.125/SK/BAN-PT/Ak-SURV/PT/V/2013 yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Per Januari 2017, Undip berada di peringkat 6 se-Indonesia menurut QS World University Ranking dan peringkat 7 se-Indonesia menurut QS Asian University Ranking. 4ICU Web/Domain menempatkan Undip sebagai kampus terbaik ke-4 di Indonesia setelah UI, UGM, dan ITB. Undip juga dinobatkan sebagai kampus terbaik ke-3 di Indonesia dan menempati peringkat 45 di Dunia menurut World Greenmetrics Ranking. Webometrics for Repository menempatkan Undip pada peringkat ke-2 di Indonesia dan ke-186 di Dunia. Perbedaan peringkat dari berbagai lembaga survei merupakan hal yang wajar  karena kriteria penilaiannya juga berbeda. Selengkapnya tentang ranking Undip dapat dilihat disini

3. 11 Fakultas, 11 Warna Bendera, 11 Warna Seragam Olahraga

Bendera setiap fakultas berbeda warna
Undip terdiri dari 11 Fakultas dengan warna panji (bendera) yang berbeda. Berikut nama-nama fakultas di Undip beserta warna benderanya :

  1. Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) : Kuning
  2. Fakultas Hukum (FH) : Merah
  3. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) : Putih
  4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) : Orange
  5. Fakultas Kedokteran (FK) : Hijau Tua
  6. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) : Ungu
  7. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) : Biru Laut
  8. Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP): Cokelat
  9. Fakultas Sains dan Matematika (FSM) : Biru Muda
  10. Fakultas Teknik (FT) : Biru Dongker
  11. Fakultas Psikologi (FPsi) : Merah Muda
Uniknya adalah warna celana training seragam olahraga akan disamakan dengan warna bendera fakultas. Misalnya nih, kalau kamu kuliah jurusan hukum, warna training olahraga kamu adalah merah. Kalau kamu kuliah di jurusan kesehatan masyarakat maka warna training olahragamu adalah ungu. Tapi tenang aja, warna baju olahraganya diseragamkan kok untuk semua fakultas, sama-sama putih dengan kerah biru tua dan logo Undip di saku kiri. Yang menarik adalah, kalau kamu makhluk berjenis kelamin cowok dan kuliah di Fakultas Psikologi jadinya harus pake training warna merah muda, percaya deh, di hari pertama kalian kuliah olahraga, kalian harus pasang muka tembok, karena semua anak fakultas lain yang punya jam olahraga yang sama akan menatap kalian dengan ekspresi antara nggak tega dan pengen ketawa :D

4. Tempat Wajib yang Didatangi Mahasiswa Baru : Auditorium Prof. Soedarto, Masjid Kampus, dan Stadion Undip Tembalang

Stadion Undip Tembalang
Tempat pertama kali kamu menginjakkan kaki secara resmi di Undip adalah Auditorium Prof. Soedarto dan Stadion Undip Tembalang yang biasanya dijadikan tempat verifikasi mahasiswa baru. Ketika tugas-tugas masa orientasi, terutama tugas kelompok berdatangan dan kos teman-teman kelompokmu nggak punya ruang yang cukup besar untuk kalian semua, area belajar di masjid kampus (maskam) Undip pasti jadi pilihan utama. Terus, di awal semester biasanya ada mata kuliah olahraga bagi para mahasiswa baru. Nah, mata kuliah ini dilaksanakan di Stadion Undip Tembalang. Jangan lupa pakai seragam olahraga dengan training warna fakultasnya ya! ^^

5. Siapa itu Pangeran Diponegoro? Kamu Wajib Tahu!


Kalau kamu memutuskan untuk berkuliah di Universitas Diponegoro dan masuk kuliah sebagai Diponegoro Muda, nggak mungkin kan kalau kamu nggak tahu tentang Pangeran Diponegoro? Karena itulah, ketika masa orientasi mulai dilangsungkan, materi wajib yang akan disampaikan oleh narasumber di kelasmu adalah tentang sejarah Pangeran Diponegoro. Mulai dari kehidupannya sejak kecil, masa-masa perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia dan menjadi pahlawan nasional hingga nilai-nilai dan semangatnya yang bisa kamu tiru. Bahkan ada game yang dinamakan “Save Diponegoro” dan biasanya dimainkan oleh seluruh mahasiswa baru pada saat orientasi di fakultasnya masing-masing. Tujuan permainan ini sebenarnya adalah untuk membangun nilai-nilai dan semangat perjuangan Pangeran Diponegoro serta membentuk kerjasama tim dan rasa saling melindungi.

Patung Pangeran Diponegoro di Halaman Gedung Widya Puraya

Karena Pangeran Diponegoro adalah ikon Undip, maka jangan heran ketika memasuki area kampus Undip Tembalang, kamu akan disambut oleh Patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggangi kuda. Patung serupa juga dapat dilihat di halaman gedung Widya Puraya yang menjadi titik tengah kampus Undip Tembalang. Masyarakat sekitar lebih familiar menyebutnya ‘Patung Kuda’. Tapi kamu sebagai Diponegoro Muda, jangan ikut-ikutan salah menyebutkannya ya! :)

6. Mengujungi UKM Expo is a must!


Hingga tahun 2016, terdapat 41 UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) – kalau di SMA biasa disebut kegiatan ekstrakurikuler – di lingkungan Undip. Buat kamu yang hobi olahraga, kamu bisa ikut UKM Bola Voli, Bulutangkis, Tenis Meja, Kempo, Karate Inkado, hingga UKM Menembak dan Unit Kegiatan Selam (UKSA 387). Ada juga UKM Peduli NAPZA dan UKM Peduli Sosial buat kamu yang tertarik mengembangkan diri di bidang sosial dan senang berbagi dengan sesama. Selain itu ada PRISMA buat kamu yang suka dengan fotografi, Resimen Mahasiswa (Menwa), KSR (PMR-nya anak kuliahan), WAPEALA buat para pecinta alam, lembaga pers mahasiswa MANUNGGAL, dan masih banyak lagi. Kamu bisa tahu banyak tentang UKM-UKM ini lewat UKM Expo yang diadakan setiap tahun di Student Center Undip. FYI, Student Center (SC) adalah gedung yang berisi ruang sekretariat berbagai UKM di Undip. Selama pelaksanaan UKM Expo, kamu bisa tanya-tanya tentang UKM incaranmu, kenalan dengan senior-senior, dan melihat sendiri ruang sekretariat UKM tersebut.

7. Masih Kepo dengan Undip? Pantengin Radio Undip Pro Alma!


Undip punya radio sendiri yang berlokasi di gedung ICT Center, namanya Radio Pro Alma. Selain acara musik dan acara-acara ala radio lainnya, mereka juga sering membahas tentang isu-isu di kampus Undip. Mereka juga kadang membahas topik tertentu dengan narasumber mahasiswa Undip dari jurusan yang terkait dengan topik tersebut. Misalnya nih, membahas penyakit demam berdarah dan pencegahannya dengan narasumber mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat. Oh ya, penyiar radio Pro Alma biasanya juga merupakan mahasiswa Undip lho. Jadi, stay tune aja di 97,7 FM!

Selain Radio Pro Alma, kamu juga bisa baca-baca informasi terkini tentang kampus Undip lewat website lembaga pers di Undip seperti manunggal.undip.ac.id atau kampusundip.com. Bagi mahasiswa baru, kamu bisa follow akun twitter @ODM_UNDIP supaya update tentang informasi seputar kegiatan Orientasi Diponegoro Muda yang akan kalian lalui.


***

5 komentar:

Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat : "Kami Bukan Calon Dokter, Perawat, atau Bidan!"

13.49 Anis Dianissa 3 Comments


Logo Kesehatan Masyarakat

Suatu hari ada mas tukang galon yang biasa nganterin air ke kost nanya:
Mas galon : "kuliah jurusan apa mba?",
Saya : "kesehatan masyarakat".
Mas galon : "Oh, calon dokter ya?"
-____- Oke, masih bisa dimaafkan.

Pernah ada temen sekolah yang nanya ke saya kayak gini:

Teman : “kamu kuliah di jurusan apa nis?”

Saya : “kesehatan masyarakat”.
Teman : “Itu tuh bidan ya?”
$@#*%#&hdjshdgxz!

Oke, mungkin saya harus meluruskan disini ya. Kuliah di jurusan kesehatan masyarakat itu artinya KAMI BUKAN CALON DOKTER, PERAWAT, ATAU BIDAN. Secara umum, kami disebut praktisi kesehatan masyarakat. Walaupun kalau lulus sama-sama bergelar S.Km, tapi sebutan untuk profesi kami nanti akan berbeda tergantung jabatan fungsionalnya – yang tentu saja sebaiknya sejalan dengan peminatan/konsentrasi yang diambil. Kalau kuliah di peminatan gizi (seperti yang saya ambil) maka sebutannya nanti adalah 'Ahli Gizi (Nutritionist)'. Kalau di peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maka akan menjadi 'Safety Officer'. Kalau di peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik, maka sebutannya nanti adalah 'Epidemiolog'. Kalau peminatan Kesehatan Lingkungan maka akan menjadi Sanitarian, dst.

Baca juga : Seperti Apa sih Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat Itu?

Tugas kami sangat berbeda dengan dokter, perawat, dan bidan. Ketiga profesi itu berhubungan dengan kegiatan 'kuratif (penyembuhan dari sakit) dan rehabilitatif'. Tapi kalau kesehatan masyarakat berfokus pada kegiatan promotif dan preventif (pencegahan penyakit). Tujuan kami adalah agar tidak ada orang yang sakit melalui berbagai program, surveilans, kebijakan, dan penelitian. Kalau sudah sakit, silahkan menghubungi dokter karena tugas mereka adalah menyembuhkan. ^^


***

3 komentar:

Review Drama Korea 'Ghost', Apa Itu Cyber Crime?

01.57 Anis Dianissa 2 Comments

Drama Korea Ghost (2012)
Jangan salah sangka ketika membaca judul drama ini karena Ghost bukan menceritakan dunia perhantuan. Ghost atau dikenal juga dengan judul Phantom merupakan drama yang berkisah tentang Divisi Investigasi Kejahatan Dunia Maya di Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan. Judul drama ‘phantom’ diambil dari username tokoh antagonis utama dalam drama ini. Kemarin-kemarin kan dunia sempat heboh tuh sama ransomware WannaCry, trus baru-baru ini ada lagi yang namanya Petya. Jadi saya kepikiran buat nge-share tentang drama ini supaya kita lebih aware sama cyber crime. :)
Cerita dimulai dengan meninggalnya aktris terkenal Shin Hyo Jung yang awalnya diduga bunuh diri dengan melompat dari apartemennya. Sebelum meninggal, Ia memposting keinginannya untuk mati di akun twitternya. Tim 1 Divisi Investigasi Kejahatan Dunia Maya yang ikut dalam penyelidikan kemudian mengetahui bahwa pesan di twitter tersebut bukan diposting oleh Shin Hyo Jung sendiri, karena itulah polisi mencurigai bahwa Shin Hyo Jung bukan bunuh diri, melainkan dibunuh. Di sisi lain, seorang hacker jenius berinisial Hades meretas sebuah jumbotron dan memutarkan video ketika Shin Hyo Jung didorong oleh pelaku dari lantai apartemennya. Video tersebut ditonton oleh banyak orang di sekitar jumbotron dan seketika menjadi viral di internet. Publik bertanya-tanya siapakah pelaku pembunuhan artis terkenal itu. Tapiiii…. Jangan khawatir bakal penasaran lama-lama karena di episode 5 udah ketahuan siapa pelakunya. Dia adalah Direktur Bursa Saham Sekang Group, Jo Hyun Min (Uhm Ki Joon)! Maaf ya spoiler. Wkwkwk… Saya perlu menyebutkan si pemeran antagonis ini karena plot drama berpusat di dia, Hades dan Tim 1 Divisi Investigasi Kejahatan Dunia Maya
Kim Woo Hyun (So Ji Sub) adalah Ketua Tim 1 Divisi Investigasi Kejahatan Dunia Maya. Sejak episode 1, dia udah tau kalau Jo Hyun Min itu pelakunya. Jo Hyun Min kemudian berusaha membunuh Kim Woo Hyun dan Hades dengan meledakkan pabrik kimia tempat dua orang ini bertemu. Pada insiden itu, Kim Woo Hyun meninggal dan Hades terluka parah. Hades ini nama aslinya adalah Park Gi Young (Choi Daniel) dan ternyata dia merupakan teman sekamar Kim Woo Hyun waktu belajar di Akademi Kepolisian. Tapi Park Gi Young mengundurkan diri karena merasa kecewa dengan polisi. Alasan kekecewaannya ini berhubungan dengan bapaknya Kim Woo Hyun dan nantinya juga berhubungan dengan Jo Hyun Min. Pokoknya setiap peristiwa dalam drama ini saling terkait, jadi kalau yang suka nonton lompat-lompat episode gitu, dijamin nggak bakal ngerti sama ceritanya.
Hades alias Park Gi Young nantinya akan menyamar menjadi Kim Woo Hyun demi mengungkap kejahatannya Jo Hyun Min ini. Sekilas tentang Hades ya. Dia itu seorang hacker jenius yang paling top di Korea Selatan. Dia pernah meretas Badan Kepolisian Nasional, Dewan Nasional, dan bahkan Blue House (Kantor Kepresidenan Korea Selatan) lalu membongkar informasi nasional yang didapatkannya ke internet atas nama sharing informasi. Kalau dipikir-pikir sih dia itu mirip sama Julian Assange yang suka membagikan informasi rahasia negara lewat situsnya, WikiLeaks.
Kasus utama dalam drama ini sebenarnya adalah program hacking terselubung dalam antivirus yang dikembangkan perusahaan Safe-Tech. Melalui program tersebut, mereka mengumpulkan informasi pribadi yang ada dalam setiap komputer, email, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang melibatkan komputer dan internet dari orang yang pake antivirus ini. Jadi secara tidak langsung, kita itu dimonitor setiap saat. Nah, masalahnya yang pakai antivirus Safe-Tech ini nggak hanya orang biasa, tapi lembaga-lembaga tinggi negara, perusahaan-perusahaan besar, hingga stasiun penyiaran publik. Tentunya semua informasi rahasia yang mereka miliki ada di tangannya Jo Hyun Min dong sebagai orang yang menguasai Safe-Tech. Informasi rahasia itu digunakan oleh Jo Hyun Min untuk mengendalikan tokoh-tokoh penting terutama di bidang hukum, ekonomi, dan bisnis. Jadi ‘membeli’ seseorang tuh udah nggak pake uang, tapi pake informasi.

"Komputer itu tidak ada bedanya dengan manusia. Menyelidiki komputer sama dengan memasuki otak pemiliknya. Rahasia yang ingin disembunyikan dari pengetahuan orang-orang. Penggelapan pajak, dana ilegal, properti ilegal, dana politik ilegal, pemalsuan saham. Hanya butuh beberapa ketikan di keyboard, semuanya akan terbongkar." (Jo Hyun Min)

Ada satu kasus dalam drama ini yang bikin kita aware kalau cyber crime itu emang bahaya banget. Jadi ceritanya nih, ada komplotan hacker-hacker terbaik yang disebut Dae Yeong. Mereka menyerang sistem otomatisasi tenaga listrik di salah satu perusahaan listrik nasional dengan menggunakan virus Stuxnet. Virus ini dapat menyebabkan daya listrik yang dialirkan jadi tidak terkendali sehingga reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir terancam meledak. Ngeri kan? Zaman sekarang yang udah serba digital, perang tuh nggak perlu pake pedang, cukup duduk depan komputer dan beberapa ketikan di keyboard, negara bisa hancur. Hmmmm… Saya pernah nonton film dokumenter yang membahas tentang virus Stuxnet ini, judulnya Zero Days yang dirilis tahun 2016. Dalam film tersebut ditampilkan wawancara dengan pihak-pihak yang mengetahui tentang virus Stuxnet, diantaranya adalah Mantan Direktur NSA, Pejabat tinggi senior Kaspersky Lab, wartawan dan politikus senior, serta Direktur Eksekutif hubungan AS-Israel. Mereka mencurigai bahwa virus Stuxnet dikembangkan oleh pemerintah Amerika Serikat dan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran pada tahun 2010.

Dalam drama Ghost ini, banyak dijelaskan tentang istilah-istilah IT. Berhubung saya bukan anak IT ya, jadi ada saatnya saya harus ekstra fokus dengerin penjelasannya kalau mau ngerti mereka ini lagi ngomongin apa. Route Authority, DDoS, Adress Resolution Protocol (ARP), dan bla bla bla *mikir keras* Wkwkwk.. Tapi worth it lah buat ditonton. Ceritanya juga nggak yang seriusan mulu, kadang ada humornya. Walaupun nggak ada romance-nya, tapi ada lah flirting-flirting dikit sebagai pemanis. :D Setahu saya sih, drama korea yang bahas cyber crime tuh masih satu dua aja, apalagi yang alurnya apik kayak gini. Jadi drama ini recommended banget! Apalagi buat anak-anak IT, yuk merapat :D

Dari beberapa review lain yang pernah saya baca, drama ini katanya kayak Bloody Monday-nya Korea. Tapi saya sih nggak setuju sama pendapat itu. Dorama Jepang Bloody Monday itu menurut saya kurang detail ngejelasin tentang IT-nya. Tiba-tiba udah kayak gini kayak gitu, yang ngerti gimana bisa kayak gini kayak gitu tuh mungkin cuma produser sama screenwriter-nya aja kali yang tau. :D Trus pas nonton tuh suasananya gloomy-gloomy gimanaaaa gitu. Meskipun saya suka drama yang bikin mikir, tapi saya sukanya drama bikin mikir yang menghibur, jadi syaraf-syaraf otak saya nggak tegang mulu bawaannya. Hehehe…


***

2 komentar:

Review Drama Korea 'Empress Ki', Woman Power di Zaman Kerajaan

00.00 Anis Dianissa 20 Comments

Drama Saeguk Empress Ki (2013)
Dibalik lelaki yang hebat ada wanita yang hebat. Tampaknya pepatah itu cocok untuk menggambarkan drama ini. Ki Seung Nyang (Ha Ji Won) awalnya adalah wanita Goryeo (sekarang Korea) yang diberikan sebagai upeti kepada Yuan (sekarang China). Namun, berkat kecerdasan dan ketekunannya Ia dapat menjadi selir istana kesayangan Raja Huizong (Ji Chang Wook) dan pada akhirnya menjadi Permaisuri Dinasti Yuan.

Raja Huizong – nama aslinya Tae Hwan – bisa dibilang merupakan raja boneka. Kalau menurut saya sih dia itu loser banget. Dia sangat penakut, nggak tahu apa-apa tentang pemerintahan, dia bahkan nggak bisa baca tulis! Tapi bukan salahnya juga sih dia jadi kayak gitu. Selama 30 tahun terakhir, negara dikusai oleh Perdana Menteri Yeon Chul (Jeon Kuk Hwan) dan raja yang memerintah hanyalah raja boneka yang selalu dikendalikan olehnya. Sejak kecil, Tae Hwan tidak diperbolehkan untuk belajar membaca dan menulis maupun ilmu bela diri oleh Perdana Menteri Yeon Chul. Tujuannya sih supaya nggak ada regenerasi raja yang dapat menghancurkan kekuasaannya di Dinasti Yuan. Ki Seung Nyang lah yang akhirnya membantu raja untuk belajar secara diam-diam dan mengajarkannya tentang urusan negara. Ia juga yang membantunya untuk bisa mengakhiri kekuasaan klan Perdana Menteri Yeon Chul di Yuan. Salut deh buat kecerdasan Ki Seung Nyang! Saya pribadi sih sebenarnya suka banget drama dimana pemeran wanitanya itu pintar dan berani, karena bikin kaum wanita nggak dipandang sebelah mata.

Selain intrik politik, di drama ini juga sering banget ada adegan perang. Di episode-episode awal malah sebagai besar nyeritain tentang peperangan ketika Yuan memperluas wilayah kekuasaannya. Disinilah muncul tokoh yang akhirnya jadi tokoh favorit saya di drama ini, yaitu Penasehat Militer Tal Tal (Kim Ji Han). J Ia juga lah yang nanti mengajari Ki Seung Nyang ketika mempersiapkan diri untuk seleksi selir istana. Tal Tal sering menyuruhnya membaca buku dan mengajarkannya tentang strategi militer, cara membaca hati manusia dan cara mengendalikan hati manusia which is penting banget supaya dapat bertahan di istana yang penuh intrik. Saya suka banget karakter Tal Tal ini, selain karena dia cerdas, dia juga bijaksana dan kharismatik. Ada satu kalimat yang diucapkan Tal Tal buat Jenderal Baek An (Kim Young Ho) yang hobby banget perang untuk memperluas wilayah kekuasaan padahal rakyat Yuan banyak yang hidup kelaparan. Ini dia most memorable scene-nya ↓↓↓↓↓





Gimana? Penasehat Militer Tal Tal cool banget kan??? ^^

Saeguk (drama sejarah) Empress Ki nggak hanya berkutat dengan intrik politik dan peperangan saja, tapi juga kisah cinta segitiga antara Ki Seung Nyang,  Raja Huizong dan Raja Goryeo yang bernama Wang Yoo. Sebenarnya sih Ki Seung Nyang itu lebih dulu ketemu Wang Yoo waktu masih di Goryeo dan sempat menjadi anak buahnya karena Seung Nyang jago memanah. Wang Yoo jatuh cinta sama Seung Nyang karena keteguhannya dalam memperjuangkan sesuatu. Sementara pada kasusnya Raja Huizong alias Tae Hwan, Ia pertama kali ketemu Seung Nyang waktu diasingkan ke Goryeo oleh Perdana Menteri Yeon Chul. Hidupnya selalu dalam bahaya, tapi diselamatin terus sama Seung Nyang. Jadi mungkin dia jatuh cinta sama Seung Nyang karena akhirnya dia menemukan seseorang yang dapat diandalkan. Kalau disuruh memilih apakah saya dipihaknya Tae Hwan ataukah Wang Yoo, sejujurnya saya lebih suka Ki Seung Nyang sama Tal Tal aja. Hehehe… Mereka itu, kalo istilah saya nih ya, satu frekuensi. Artinya mereka bisa lebih saling memahami. Lirik-lirikan aja mereka udah ngerti maksud satu sama lain. Soalnya cara berpikir mereka itu sama. Mereka sama-sama cerdas, bijaksana, dan terutama sih punya kepedulian besar sama rakyat. Nggak kayak Tae Hwan tuh, sibuk dengan ketakutannya, sibuk membuktikan eksistensi dirinya, sampai lupa kalau sebagai seorang raja dia punya rakyat yang harus diperhatikan.


Secara keseluruhan sih, saya lebih suka drama saeguk Dong Yi dibanding Empress Ki. Soalnya di Dong Yi, perebutan kekuasaannya lebih sering pake otak dibanding pake pedang. Peran setiap departemen di lingkungan istana tuh juga jelas. Jadi menurut saya lebih realistis. Sedangkan di Empress Ki, apa-apa langsung kudeta, langsung perang, salah dikit langsung main pedang. Sebagai seseorang yang cinta damai, menurut saya itu terlalu brutal sih, nggak enak buat ditonton. ^^ Apalagi saya pada dasarnya nggak suka adegan kekerasan, walaupun itu cuma dalam drama. Tapi buat readers yang suka nonton drama saeguk yang rada ‘keras’ atau buat kaum adam yang biasanya nggak suka nonton drama korea karena katanya terlalu ‘cewek’, coba deh nonton drama Empress Ki. :)

20 komentar: