Review Drama China 'Love Me If You Dare', Criminal Profiler Pecahkan Kasus dengan Trik Psikologis!

12.53 Anis Dianissa 0 Comments

Love Me If You Dare (2015)

Walaupun judul drama ini kelihatan kayak drama percintaan, tapi Love Me If You Dare merupakan drama China tentang seorang psikolog kriminal jenius bernama Bo Jin Yan a.k.a Simon (Wallace Huo). Jin Yan punya IQ yang tinggi dan merupakan seorang profesor termuda di University of Maryland Amerika Serikat. Ia kembali ke China setelah berurusan dengan pembunuh berantai incaran FBI lalu menjadi penasihat kepolisian untuk menangani kasus-kasus paling sulit.

Di China Ia bertemu dengan Jian Yao atau dikenal juga dengan Jenny (Sandra Ma) yang kemudian menjadi asistennya dalam menyelesaikan kasus. Mereka berdua saling jatuh cinta, cuma karena Jin Yan itu EQ-nya rendah, dia nggak tahu cara mengekspresikan diri dan nggak peka. Jin Yan sadar kalau sudah jatuh cinta dengan Jian Yao setelah dia menganalisis perilakunya sendiri. Wkwkwk.. Tau deh yang psikolog jenius :D

Ada satu hal menarik waktu Jin Yan udah mulai suka sama Jian Yao. Jin Yan itu kan pernah kerja bareng FBI waktu masih di Amerika jadi dia punya teman kerja yang merupakan seorang profiler juga, namanya Susan. Tanpa harus nanya, dia langsung tahu kalau Jin Yan, atau yang dikenal Susan dengan nama Simon itu, lagi jatuh cinta. Trus dia langsung nyeletuk kayak gini :

Susan : "Kamu tidak akan memberitahuku siapa gadis itu?"
Simon : "Apa maksudmu siapa?" 
Susan : "Ekpresi mikro mu telah berubah. Sudut mata dan bibir, ujung jari, warna baju, bahkan ekspresimu telah sedikit berubah dibanding saat terakhir aku melihatmu. Aku harap kamu memperkenalkannya padaku, segera."
Simon : "Susan, aku tahu kamu adalah spesialis profil, tapi jangan menganalisa aku!"

HAHAHAHAHAHA

Nah, karena Jin Yan nggak ngerti cara bersosialisasi, dia cuma punya satu sobat sejak kuliah, namanya Fu Zi Yu (Yin Zheng). Ia kuliah di universitas yang sama dengan Jin Yan dan mengambil jurusan kedokteran. Tapi Zi Yu ini juga ahli IT jadi sering bantuin Jin Yan memecahkan kasus. Sebenarnya, sifat mereka berdua itu sama sih, sama-sama narsis tingkat dewa! Setiap Jin Yan nanya dengan kalimat : "Apakah kamu bisa?", Zi Yu pasti jawab : "Apakah kamu bisa? Kamu bertanya apakah aku bisa?" seolah-olah nggak terima ditanya kayak gitu. Trus, Jin Yao pasti menengahi dengan jawab : "Kita tahu kok kamu bisa". Dasar orang-orang aneh :D

Sekarang kita bahas jalan ceritanya. Perlu diketahui bahwa kasus-kasus yang diangkat dalam drama ini kebanyakan tentang pembunuhan berantai atau kasus dimana penjahatnya adalah psikopat. Kamu harus benar-benar fokus waktu nonton drama ini karena ada banyak penjelasan tentang cara berpikir kriminal, alasan mereka melakukan kejahatan, ciri-ciri penjahatnya, dan lain lain yang dijelaskan dari sisi psikologis. Jin Yan bisa menerka siapa pelakunya hanya dari melihat TKP dan mengenali reaksi pelaku ketika diinterogasi. Dibandingkan drama-drama criminal profiler lain yang pernah saya tonton, drama ini adalah yang paling cerdas dalam menjelaskan hal-hal rumit tersebut dalam dialog yang apik.

Kasus utama dalam drama ini sebenarnya adalah tentang sosok seorang psikopat dengan kode nama Flower Cannibal. Seringkali ketika mereka mengira si A adalah Flower Cannibal, namun kemudian diketahui bahwa ada orang lain di belakangnya si A yang kemungkinan besar adalah Flower Cannibal-nya. Pada akhirnya, sosok psikopat ini adalah orang yang sangat tidak terduga!

Dari penjelasan saya diatas, kalian pasti sudah bisa menerka bahwa drama ini nggak melulu soal ketegangan mengejar penjahat, tapi juga penuh humor. Jadi dijamin nggak bakal bosen nonton drama 24 episode ini. :) Drama ini bahkan memenangkan Innovative Themed Drama of the Year dalam ajang 1st China Quality Television Drama Ceremony karena tema ceritanya yang unik. 

Akting pemerannya juga keren. Tokoh utama drama, Wallace Huo, memenangkan dua penghargaan sekaligus yaitu, Most Popular Actor dan Most Marketable Actor dalam ajang yang sama. Yin Zheng yang berperan sebagai sobatnya Jin Yan juga memenangkan penghargaan sebagai Best Newcomer. 

Love Me If You Dare adalah drama yang membuat saya jatuh cinta dengan genre criminal profiling. Drama ini merupakan drama criminal profiling sekaligus drama China terbaik yang pernah saya tonton! ^^

***

0 komentar:

Ahli Gizi Menyebut Vitamin C Sebagai Vitamin Paling Labil, Kenapa Ya?

20.14 Anis Dianissa 3 Comments

via pixabay.com

Sifat labil ternyata tak hanya dialami manusia lho. Buktinya para ahli gizi menyatakan bahwa vitamin C adalah vitamin yang paling labil. Hal ini karena vitamin C a.k.a Asam Askorbat sangat mudah rusak dan tidak stabil dalam lingkungan tertentu dibandingkan dengan vitamin jenis lain. Yuk kenalan lebih jauh dengan si labil yang penuh manfaat ini!


1. Vitamin C ditemukan karena penyakit yang diderita para pelaut Inggris


Sejak abad ke-15, para pelaut seringkali menderita penyakit skorbut karena hanya mengonsumsi makanan yang dikeringkan dan biskuit selama perjalanan laut berbulan-bulan. Penyakit ini menyebabkan kelelahan berkepanjangan, pucat, perdarahan gusi dan bawah kulit, hingga kematian. Kemudian pada tahun 1746, James Lind, seorang dokter bedah di kapal angkatan laut Inggris, melakukan percobaan terhadap 12 orang pelaut yang menderita skorbut. Para pelaut tersebut dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama diberi makan jeruk dan kelompok kedua diberi cuka selama 2 minggu. Hasilnya, kelompok yang diberi makan jeruk ternyata berangsur sembuh dari skorbut dalam waktu 6 hari, sedangkan kelompok yang diberi cuka tidak menunjukkan perkembangan apapun. Semenjak itu, orang-orang menyadari bahwa jeruk dapat mencegah maupun menyembuhkan penyakit skorbut. Namun, pada saat itu, belum diketahui bahwa zat gizi dalam jeruk yang berperan dalam pencegahan penyakit tersebut adalah vitamin C. Baru pada tahun 1932 Szent-Gyorgyi dan C. Glenn King berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari jeruk dan kol yang kemudian dinamakan Vitamin C.


2. Jus pabrikan diklaim banyak mengandung vitamin C, benarkah begitu?

Minum jus buatan sendiri via pixabay.com

Jus buah dalam bentuk botol maupun kotak dari pabrik diklaim mengandung banyak vitamin C ketika diiklankan. Namun, apakah benar demikian? Vitamin C merupakan zat yang mudah rusak ketika terkena panas, terutama dalam bentuk larutan. Selama proses distribusi dan penyimpanan, apabila jus pabrikan terpapar suhu panas, maka kandungan vitamin C akan berkurang. Jadi ketika kamu minum jus tersebut, kandungan vitamin C yang sebenarnya kamu dapatkan belum tentu sama dengan yang dicantumkan pada label kemasan karena sebagian vitamin C bisa saja telah rusak selama proses distribusi yang panjang atau penyimpanan yang tidak tepat di toko

3. Orang dewasa hanya membutuhkan maksimal 100 mg vitamin C setiap hari


Kebutuhan vitamin C setiap orang akan berbeda tergantung usia dan kondisi fisiologis (misalnya hamil dan menyusui). Pada usia 16 - 80 tahun keatas, tubuh hanya membutuhkan 90 mg vitamin C per hari untuk laki-laki dan 75 mg per hari untuk perempuan. Kebutuhan vitamin C tertinggi adalah pada ibu menyusui yaitu 100 mg per hari. Apabila kamu mengonsumi lebih dari 100 mg per hari, maka tubuh dapat menyimpan vitamin C sebagai cadangan hingga 1500 mg yang dapat mencegah skorbut (penyakit akibat kekurangan vitamin C) selama 3 bulan! Ketika konsumsi vitamin C harianmu sangat tinggi, misalnya sampai 1000 mg per hari dan cadangan vitamin C sudah lebih dari 1500 mg, maka akan dibuang melalui urin sebagai asam askorbat atau melalui pernapasan sebagai karbondioksida. Mengapa dibuang? Karena vitamin merupakan zat gizi mikro sehingga tubuh tidak membutuhkannya dalam jumlah yang banyak.

4. Fungsinya tidak sebatas meningkatkan daya tahan tubuh


Vitamin C telah lama dikenal dapat menjaga daya tahan tubuh karena perannya dalam fungsi kekebalan. Selain itu, vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dan kalsium serta mencegah kanker. Vitamin C merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen sehingga turut berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit, dan perdarahan gusi.


5. Makanan sumber vitamin C

via pixabay.com

Untuk mendapatkan manfaat dari vitamin C, konsumsi sayur dan buah secara rutin sangat dianjurkan. Buah-buahan seperti jeruk, nanas, rambutan, dan pepaya merupakan jenis pangan dengan kadar vitamin C yang tinggi.

Walaupun vitamin C disebut sebagai vitamin paling labil, tapi mengonsumsinya secara rutin dengan pengolahan yang tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.


***

3 komentar:

Biasa Diterapkan dalam Jamuan Makan Resmi, Inilah 7 Aturan Table Manner yang Wajib Kamu Ketahui

13.00 Anis Dianissa 1 Comments

Pengaturan meja makan via pixabay.com

Table Manner adalah tata cara atau etika dalam jamuan makan formal, mulai dari cara duduk, cara berbicara, cara makan, urutan menu makan, hingga peralatan makan yang digunakan. Table Manner berkembang sejak zaman Kerajaan Prancis terutama pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Pengetahuan tentang Table Manner diperlukan agar kamu nggak kagok ketika harus menghadiri jamuan makan formal ketika bekerja di dunia profesional. Berikut Fine and Fun rangkum 7 hal yang perlu kamu ketahui tentang Table Manner.

1. Cara Duduk

Jangan mendekatkan mulut ke makanan via pexels.com

Duduk harus dalam posisi tegap tapi tetap santai, nggak tegang. Ketika makan pun jangan sampai membungkuk kearah makanan, tapi alat makanlah yang harus didekatkan ke mulut. 


2. Cara Menggunakan Serbet Makan

Letakkan serbet di meja makan ke atas pangkuan via pixabay.com

Setelah duduk, serbet makan yang terletak di atas meja dibuka, kemudian diletakkan di atas pangkuan. Serbet makan hanya digunakan untuk menyeka bibir seperlunya. Saat jamuan makan selesai, serbet tidak usah dilipat rapi namun jangan sampai meninggalkannya terlalu kusut.

3. Cara Berbicara

Berinteraksilah dengan orang-orang semeja via pexels.com

Tidak boleh berbicara ketika masih ada makanan di dalam mulut. Berbicara tidak boleh terlalu keras atau terlalu lemah. Dan yang paling penting, cobalah untuk berbicara dengan semua orang yang berada dalam satu meja. Jadi jangan berbicara hanya dengan teman yang dikenal saja. Juga jangan memotong pembicaraan orang lain. Tunggulah sampai orang tersebut selesai berbicara lalu meminta maaf untuk menyela sebentar.

4. Menggunakan Alat Makan

Menggunakan garpu dengan tangan kiri via stocksnap.io

Kalau di film-film, pemerannya selalu terlihat bingung ketika memilih alat makan mana yang akan digunakan ketika jamuan makan resmi. Sebenarnya nih readers, pengaturan alat makan di meja sudah disesuaikan dengan urutan menu yang disajikan. Kamu tinggal menggunakan alat makan dari yang diletakkan paling luar.

Pada umumnya alat makan dibedakan menjadi sendok, garpu, dan pisau. Sendok digunakan untuk makan makanan yang mengandung cairan, misalnya sup. Garpu digunakan untuk menusuk dan menyuapkan makanan ke dalam mulut. Ketika garpu digunakan berpasangan dengan sendok maupun pisau, makan garpu selalu dipegang dengan tangan kiri. Adakalanya suatu jenis makanan hanya membutuhkan garpu, misalnya ketika makan kue sebagai makanan penutup (dessert), maka garpu dipegang dengan tangan kanan. Sementara pisau digunakan untuk memotong makanan dan selalu dipegang dengan tangan kanan.

5. Rangkaian Menu

Contoh penyajian menu via pixabay.com

Pada menu modern, rangkaian menu yang disajikan biasanya terdiri dari appetizer, soup, main course, dan dessert. Appetizer berfungsi sebagai makanan pembuka untuk menimbulkan selera makan, karena itu porsinya kecil. Soup adalah makanan yang mengandung cairan dan berfungsi sebagai makanan penyela. Main course adalah makanan utama dan berporsi besar. Sementara dessert adalah makanan penutup, dapat berupa buah, es krim, puding, dan lain sebagainya. Selain itu, di meja makan biasanya disajikan roti. Roti ini dapat dimakan sebagai pengisi waktu sambil menunggu makanan lain datang atau dimakan bersama makanan pembuka, sup, maupun makanan utama.

6. Cara Minum

Minum menggunakan gelas berkaki via pixabay.com

Minuman biasanya disajikan dalam gelas berkaki. Minum dilakukan setelah mulut bebas dari makanan. Sebelum minum, bibir dibersihkan dulu agar tidak menimbulkan bekas pada bibir gelas. Hindarkan bunyi pada waktu meneguk minuman.

7. Merokok pada Jamuan Makan Resmi

Usahakan untuk tidak merokok ketika jamuan makan resmi via pixabay.com

Merokok pada waktu makan adalah hal yang bertentangan dengan etiket kesopanan. Namun apabila ingin merokok, sebaiknya dilakukan ketika makanan penutup disajikan dan pastikan untuk meminta izin dari tamu lain yang duduk semeja.

Gimana readers? Rempong ya kelihatannya? Hehehe... Terlepas dari praktik Table Manner atau tidak, kita memang harus memperhatikan perilaku dan etika ketika makan dimanapun berada, bukan hanya pada saat jamuan makan resmi karena perilaku dapat mencerminkan diri kita di hadapan orang lain.

1 komentar:

Review Dorama Jepang 'Crisis', Ketika Dunia Tak Selalu Adil Namun Kamu Harus Terus Melangkah

02.01 Anis Dianissa 3 Comments

Crisis (2017)

Crisis menceritakan tentang unit rahasia Badan Kepolisian Jepang yang disebut Tim Investigasi Khusus. Saking rahasianya, kantor mereka berada di gedung yang terpisah dengan Badan Kepolisian Nasional Jepang. Tim ini bertugas menyelesaikan misi tingkat tinggi yang berkaitan dengan para petinggi negara, teror, atau masalah keamanan nasional yang butuh penanganan cepat tanpa menimbulkan kerusuhan. Anggota tim ini terdiri dari Mitsunari Yoshinaga (Tetsushi Tanaka) sebagai pemimpin tim; Rei Oyama (Yuko Araki) yang merupakan seorang hackerYusuke Kashii (Toru Nomaguchi), seorang ahli bom dan sinestesia; Saburo Tamaru (Hidetoshi Nishijima) yang sebelumnya berada di Divisi Urusan Luar Negeri dan sering ditugaskan dalam misi khusus; serta Akira Inami (Shun Oguri) yang merupakan mantan anggota Pasukan Pertahanan. Tim Investigasi Khusus ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Badan Kepolisian Nasional. 

Di episode pertama, penonton langsung dihadapkan pada kasus teror bom terhadap Menteri Pendidikan Jepang, yang tentu saja berhasil dicegah oleh Tim Investigasi Khusus ini. Disitulah saya menduga kalau dorama ini bakalan keren berkat kemampuan individu masing-masing anggota tim dan candaan nggak jelas mereka setelah si pelaku berhasil diringkus.

Semakin lama ditonton sih saya makin paham kalau drama ini sebenarnya gloomy juga - sama seperti sebagian besar dorama genre detektif Jepang yang lainnya. Tapi dalam dorama ini, kamu nggak benar-benar bisa menyalahkan si tokoh penjahat. Malah mungkin kamu bakal merasa kasihan dengan keadaan yang membuat mereka jadi seperti itu. Di sisi lain, para politikus yang jelas-jelas melakukan kejahatan tuh sama sekali nggak dijeblosin ke penjara karena mereka punya kekuasaan. Jadi di bagian akhir setiap kasus, kemungkinan besar hanya ada dua jenis ekspresi yang kamu tunjukan : (1) Kecewa, karena para politikus ini nggak pernah dapat balasan yang setimpal atas perbuatannya walaupun mereka akar dari semua masalah; (2) Simpati, karena tokoh penjahatnya punya kisah hidup yang bikin nyesek.

Satu hal yang membuat saya seneng sama dorama ini adalah kerjasama dan solidaritasnya para anggota Tim Investigasi Khusus. Tanpa harus berkata-kata pun, mereka mengerti perasaan masing-masing dan bisa saling mendukung. Terus, yang lucunya adalah, semua anggota kayaknya pada nggak punya temen selain anggota timnya deh. Masa ya, di hari mereka seharunya libur, malah datang ke kantor. Si pemimpin tim nggak bisa main sama anaknya karena udah dibawa pulang istrinya yang pisah rumah. Si ahli bom sibuk gambar di meja kerjanya. Si hacker malah sibuk main game di komputer. Dan ketika mereka bertiga para aloners ini ketemu di kantor, akhirnya jadi pergi makan bareng. Yah, pada akhirnya saya sebagai penonton merasa bersyukur karena mereka nggak merasa kesepian di hari libur. Wkwkwkwk

Finally, setelah dengan semangatnya menghabiskan 10 episode, saya malah kecewa sama ending-nya! Why oh why ending-nya harus nggak jelas begitu?! -__- Dibilang sad ending juga nggak, happy ending juga belum tentu. Yang jelas, sampai episode terakhir, nggak ada pencapaian apapun yang bikin penonton merasa lega. Setelah semua misi yang nggak adil itu, kenapa nggak dibikin happy ending! Kenapppaaaaaaa?????!!!!

Overall, saya kasih nilai 8/10 aja deh. Soalnya saya udah bete sama ending-nya. Titik. :D


***

3 komentar: